FOLLOW

Sunday 23 October 2016

thumbnail

TASAWUF

                                                          MATA KULIAH              : AKHLAK TASAWUF 
                                                          DOSEN PEMBIMBING : DR.JA’FAR.MA

A.     Defenisi Tasawuf

Kata tasawuf banyak diartikan dari sufi-sufi itu sendiri, berikut jabarannya;
Dari segi bahasa Al-Shuf ( wol ), Al-Shaf ( Barisan pertama ), Ahl Al-Suffah ( Golongan yang diridoi Allah Swt. ), Al-Syafa’ ( Kesucian ), Saf ( barisan ), Sufi ( Suci ), Sophos ( Bhs. Yunani :Hikmat ).
Dari segi kebahasaan dapat dipahami bahwa adalah sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan selalu bersikap bijaksana. Sikap jiwa demekian itu pada hakikatnya adalah akhlak yang mulia.
Maka defenisi tasawuf dapat disimpulkan disiplin ilmu yang berkaitan dengan penyucian jiwa manusia dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt. serta melatih jiwa dengan berbagai kegiatan yang dapat membebaskan diri dari pengaruh kehidupan dunia.

B.      Tasawuf dalam hierarki ilmu-ilmu islam

Ibnu Khaldun berpendapat bahwasanya dalam Muqddimah, Ibn Kkhaldun membagi ilmu menjadi dua jenis :
Ilmu-ilmu hikmah dan filsafat (ulum al-hikmayah al falsafiyyah), Ilmu yang diajarkan dan  ditransformsikan yang bersumber kepada syariat islam (Al quran dan Hadis) Ibn khaldun juga mengkatagorikan tasawuf sebagai salah satu dari beragam ilmu-ilmu syariah (ulum al-naqliyyah al-wadhi’iyah). Dan dapat ditegaskan bahwa para ulama menempatkan tasawuf sebagai bagian dari ilmu-ilmu agama, meskipun sebagian ahli menyebutkan bahwa tasawuf dalam bentuk falssafi dipengarui oleh agama dan aliran filsafat tertentu. Ibn Khaldun telah mengulas tasawuf sebgai sebuah disiplin ilmu dalam kitab Muqaddimahnya.
Dari kaidah-kaidah utama untuk cabang-cabang permasalahannya meskipun muncul belakangan sebagai sebbuah disiplin ilmu, tasawuf sebagai bagian dari ilmu-ilmu syariat yang telah diperaktikan sejak jaman Rasullullah. Dari aspek tujuan, pelajar sufi harus meningkatkan kualitas ibadahnya dari tingkat terendah sampai kepada puncaknya yang tertinggi.

C.      Tujuan Tasawuf

Tasawuf memiliki tujuan yang tidak terlepas dari kehidupan manusia Sebagaimana yang kita ketahui Al-qur’an menegaskan bahwa manusia diciptakan dengan suatu tujuan tertentu seperti syahadah, ibadah, khalifahdan hasanah.
Dalam hadi mengenai al-islam, al-iman, dan al-ihsan ( shahih al-bukhari dan shahih muslim). Hadis tersebut menjelaskan bahwa ketiga istilah membentuk suatu hierarki beragama. Jadi, al-quran dan hadis menghendaki umat islam dapat memandapatkan ketahuidan dan ibadah dalam kerangka al-ihsan, dan melakukan tugas khalifah nya di muka bumi dengan kebaikakan dunia akhirat.
Dan menyimpulkan kandungan makna dari perbandingan yang terdapat dalam berbagai pengertian tasawuf yang dikemukan oleh para sufi, sebagaimana yang telah baca sebelumnya, maka dapat dikatakan bahwa tujuan ilmu tasawuf, pada dasarnya agar berada sedekat mungkin dengan Allah (Taqarrub). Hal ini dijelaskan oleh Abd Hakim Hasan dalam “At-Tashawwuf fi asy-syi’ri al-‘arabiy” .   
Dalam hal kedekatan (taqarrub) dengan tuhan itu terdapat 3 simbolisme, yaitu dekat dengan tuhan dalam hati, dekat dalam arti berjumpa dengan tuhan sehingga terjadi dialog antar manusia dengan tuhan dan dekat yang berarti penyaytuan manusia dengan tuhan sehingga yang terjadi adalah menolong antara manusia yang telah menyatu dalam kehendak tuhan. Dan pembahasan tasawuf akan sangat berkaitan dengan upaya menumbuhkan akhlak mulia, sikap konsisten untuk mengendalikan diri dari jeratan nafsu kebinatangan dan kehidupan duniawi, dan jalan terbaik untuk meningkatkan diri kepada Allah.


Sumber Buku :
1. Gerbang Tasawuf ( DR. Ja'far M.A )
2. Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia ( Prof. DR. H. Abuddin Nata, M.A )
3. TASAWUF ( Prof. DR. Hamka )


Tags :

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments

About

Anda Pengunjung Ke-

The Coker. Powered by Blogger.

Followers