MATA KULIAH : AKHLAK TASAWUF
DOSEN PEMBIMBING : DR.JA’FAR.MA
A.
Defenisi Tasawuf
Kata tasawuf banyak
diartikan dari sufi-sufi itu sendiri, berikut jabarannya;
Dari segi bahasa Al-Shuf ( wol ),
Al-Shaf ( Barisan pertama ), Ahl Al-Suffah ( Golongan yang diridoi Allah Swt.
), Al-Syafa’ ( Kesucian ), Saf ( barisan ), Sufi ( Suci ), Sophos ( Bhs. Yunani
:Hikmat ).
Dari segi kebahasaan
dapat dipahami bahwa adalah sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri,
beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan selalu bersikap
bijaksana. Sikap jiwa demekian itu pada hakikatnya adalah akhlak yang mulia.
Maka defenisi
tasawuf dapat disimpulkan disiplin ilmu yang berkaitan dengan penyucian jiwa
manusia dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt. serta melatih jiwa
dengan berbagai kegiatan yang dapat membebaskan diri dari pengaruh kehidupan dunia.
B.
Tasawuf dalam hierarki ilmu-ilmu islam
Ibnu Khaldun berpendapat bahwasanya dalam Muqddimah, Ibn
Kkhaldun membagi ilmu menjadi dua jenis :
Ilmu-ilmu hikmah dan filsafat (ulum
al-hikmayah al falsafiyyah), Ilmu yang diajarkan dan ditransformsikan yang bersumber kepada syariat
islam (Al quran dan Hadis) Ibn khaldun juga mengkatagorikan tasawuf sebagai
salah satu dari beragam ilmu-ilmu syariah (ulum al-naqliyyah al-wadhi’iyah).
Dan dapat ditegaskan bahwa para ulama menempatkan tasawuf sebagai bagian dari
ilmu-ilmu agama, meskipun sebagian ahli menyebutkan bahwa tasawuf dalam bentuk
falssafi dipengarui oleh agama dan aliran filsafat tertentu. Ibn Khaldun telah
mengulas tasawuf sebgai sebuah disiplin ilmu dalam kitab Muqaddimahnya.
Dari
kaidah-kaidah utama untuk cabang-cabang permasalahannya meskipun muncul
belakangan sebagai sebbuah disiplin ilmu, tasawuf sebagai bagian dari ilmu-ilmu
syariat yang telah diperaktikan sejak jaman Rasullullah. Dari aspek tujuan,
pelajar sufi harus meningkatkan kualitas ibadahnya dari tingkat terendah sampai
kepada puncaknya yang tertinggi.
C.
Tujuan Tasawuf
Tasawuf memiliki
tujuan yang tidak terlepas dari kehidupan manusia Sebagaimana yang kita ketahui
Al-qur’an menegaskan bahwa manusia diciptakan dengan suatu tujuan tertentu
seperti syahadah, ibadah, khalifahdan hasanah.
Dalam
hadi mengenai al-islam, al-iman, dan al-ihsan ( shahih al-bukhari dan shahih
muslim). Hadis
tersebut menjelaskan bahwa ketiga istilah membentuk suatu hierarki beragama. Jadi,
al-quran dan hadis menghendaki umat islam dapat memandapatkan ketahuidan dan
ibadah dalam kerangka al-ihsan, dan melakukan tugas khalifah nya di
muka bumi dengan kebaikakan dunia akhirat.
Dan
menyimpulkan kandungan makna dari perbandingan yang terdapat dalam berbagai
pengertian tasawuf yang dikemukan oleh para sufi, sebagaimana yang telah baca
sebelumnya, maka dapat dikatakan bahwa tujuan ilmu tasawuf, pada dasarnya agar
berada sedekat mungkin dengan Allah (Taqarrub). Hal ini dijelaskan oleh Abd
Hakim Hasan dalam “At-Tashawwuf fi asy-syi’ri al-‘arabiy” .
Dalam
hal kedekatan (taqarrub) dengan tuhan itu terdapat 3 simbolisme, yaitu dekat
dengan tuhan dalam hati, dekat dalam arti berjumpa dengan tuhan sehingga
terjadi dialog antar manusia dengan tuhan dan dekat yang berarti penyaytuan
manusia dengan tuhan sehingga yang terjadi adalah menolong antara manusia yang
telah menyatu dalam kehendak tuhan. Dan pembahasan tasawuf akan sangat
berkaitan dengan upaya menumbuhkan akhlak mulia, sikap konsisten untuk
mengendalikan diri dari jeratan nafsu kebinatangan dan kehidupan duniawi, dan
jalan terbaik untuk meningkatkan diri kepada Allah.
Sumber Buku :
1. Gerbang Tasawuf ( DR. Ja'far M.A )
2. Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia ( Prof. DR. H. Abuddin Nata, M.A )
3. TASAWUF ( Prof. DR. Hamka )